Tuesday, September 15, 2009

We Miss You, Andung & Datuk

Okay, sekarang gw berada di Bandung. Berdua dengan Udo Akbar di rumah yang sepi ini di Dederuk, gw ditinggal sama Randi dan Oki. Bang Reza sendiri udah pulang lagi ke Jakarta sebelum magrib tadi bersama pacarnya. Buat ngisi waktu luang, gw iseng-iseng aja nulis blog. Alhamdulillah juga kita berlima bisa ngumpul agi bareng-bareng, walaupun minus Baim yang harus ngajar biola.

Kemarin malem, kita ngobrol-ngobrol di teras depan, cerita tentang banyak kejadian yang menimpa keluarga besar Djohan Marahimpun, dari waktu kita kecil, sampai kejadian yang akhir-akhir ini terjadi. Saling mengingatkan kejadian-kejadian yang kita alamin bareng-bareng, sebagai saudara. Dari susah dan sedih, sampai ketawa dan bahagia. Gw sendiri, paling senang kalau kita bisa kumpul begini. Yah, gw adalah yang termuda diantara 6 saudara ini, setidaknya sampai Anis lahir dan andung (nenek dalam bahasa Lampung) meninggal. Semoga aja nanti, disaat kita semua udah dewasa dan sibuk dengan kehidupan dan keluarga masing-masing, kita masih bisa begini, berkumpul untuk me-refresh ulang segala kejadian di masa lalu.

Seperti personal message Randi di Windows Live Messenger beberapa waktu lalu, 'We miss you, Andung & Datuk'.

Keluar dari topik yang diatas, kemaren-kemaren gw sering dengerin lagu dari Jason Mraz yang A Beautiful Mess. Apalagi disaat gw baru-baru putus dari Ayi. Rasanya, lagu ini sangat pas untuk gw. Apalagi dengan pembawaan Jason Mraz saat menyanyikan lagu ini, rasanya dalam kalau gw perhatiin liriknya baik-baik. Apalagi di lirik bagian yang akhir.

Through timeless words, and priceless pictures
We'll fly like birds, out of this earth
And times they turn, and hearts disfigure
But that's no concern when we're wounded together
And we tore our dresses, and stained our shirts
But it's nice today, oh the wait was so worth it

Yang gw bold-in adalah yang paling dalam menurut gw. Tapi itu dulu, sekarang semuanya udah berubah. Dan gw lebih memilih lirik dari John Mayer yang No Such Thing untuk saat ini.

They love to tell you
Stay inside the lines
But something's better
On the other side

Iya, ternyata ada yang lebih baik dari dia, untuk saat ini.