Saturday, October 17, 2009

Selamat Jalan Ananda Mita

Ga pernah disangka dan ga pernah diduga, gw harus kehilangan temen gw secepet ini. Ga pernah ada feeling sebelumnya kalau ini bakalan terjadi. Tanggal 16 Oktober kemarin, temen gw dan temen kita semua, harus ngedahuluin kita semua. Ananda Mita atau yang biasa kita panggil Utha telah berpulang kepada ilahi.
Rasanya, baru kemarin gw sama dia bercanda-canda. Ngedenger ketawanya yang khas, dan juga suaranya. Jadi keinget lagi pas dulu pertama kali kenal dia, pas ke Tebet nemenin Fajar ke Bloops. Ngeliat dia jalan di lorong kelas dengan gaya jalannya yang khas. Atau cuma sekedar megang perutnya untuk memenuhi hasrat keisengan gw. Gw masih ngerasa lo ada, Tha.
Untuk menghormati Utha, pas tadi sparring 8FC 2010 melawan 8FC 2003 & 2004, kita sepakat untuk mengenakan pita hitan ditangan sebelah kanan. Seperti layaknya tim-tim di liga profesional, ketika suatu musibah terjadi, mereka memakai pita hitam ditangan kanannya. Yang kita lakukan bukan untuk gaya atau sekedar ikut-ikutan, tapi ini semua buat mengingat Utha.
Kalau ga salah, gw pernah baca bukunya Soe Hok Gie, dia bilang dibukunya, 'Orang yang paling beruntung adalah orang yang tidak pernah dilahirkan ke dunia ini, lalu orang yang mati muda dan yang paling sial adalah mereka yang mati tua'. Semoga kata-kata Soe Hok Gie bener Tha, semoga lo orang yang beruntung.
Semoga, lo tenang disana. We love you, Tha.