Mulai dari Kamis sampai Sabtu kemarin, gw berada di Surabaya. Sekedar mau lihat keadaan Surabaya kalau nanti gue jadi kuliah di ITS. Berangkat dari Jakarta pukul 10.00, gw disambut hawa panas yang familiar sewaktu gw di Jepang. Panas, dan kering berbeda dengan Jakarta yang lembab. Sampai sana, dijemput oleh Paman dan Bibinya Agyl, berhubung gue kesana bareng Agyl cuma beda pesawat.
Cabut dari bandara Juanda, langsung ke ITS. Surabaya menyambut gue dan Agyl dengan kemacetan. Yah, hal yang lumrah seperti di Jakarta. Ketika masuk daerah Sukolilo, yang terpikir di otak gue adalah, "Mana kampusnya? Kok rumah mewah semua?". Daerah Sukolilo adalah Pondok Indahnya Surabaya. Jika di Jakarta Pondok Indah diakhiri dengan Pondok Indah Mall jika dari arah Lebak Bulus, maka Sukolilo diakhiri dengan kampus ITS yang luas banget. Saking luasnya, mungkin hampir menyamai Universitas Indonesia di Depok.
atas: Gerbang masuk kampus ITS
bawah: Kampus Teknik Informatika ITS
Foto yang diatas gue ambil pas hari pertama gue di Surabaya. Alhamdulillah kampus gue nanti kampus baru dan gedungnya juga masih bagus dibandingin gedung Teknik Industri yang nanti bakal jadi kampusnya Agyl, Ayman dan Herdian. Fasilitasnya juga bagus banget di ITS. Stadion sepak bola, lapangan basket, lapangan futsal dan masih banyak lainnya. Kampus ITS juga deket mall, yaitu Galaxy Mall dan deket kampus Universitas Airlangga yang baru.
Tapi dari semua itu, menurut gue foto ini yang paling keren. Sebuah papan Microsoft Innovation Center. Sumpah gue terkejut pas ngeliat papan ini. Sebuah perusahaan yang terkenal di bidang OS, memiliki pusat inovasi di ITS. Salut buat ITS!
Dan pagi ini, pengumuman Universitas Padjajaran udah keluar. Hasilnya? Gue ga keterima di Akuntansi. Bahkan ga keterima di Hukum. Yah mungkin emang jalannya gue di ITS. Seperti cerita gue pas dulu pulang dari Jepang dan mencari SMP disini. Awalnya gue semangat banget untuk masuk Labschool Kebayoran, bahkan ketika kepala sekolahnya menolak gue, gue tetep maksa untuk dicoba dulu. Emang, gue gagal masuk Labschool Kebayoran, dan lebih memilih SMP Negeri 11 ketimbang SMP Negeri 19.
Ternyata, justru gue bisa ngeraih sukses gue di SMPN 11. Sebagai murid baru, ngedapetin peringkat UAN nomor 1 di SMPN 11 adalah kesuksesan bagi gue. Apalagi gue ga pernah belajar, kerjaannya main terus. Semoga, hal yang sama terjadi di ITS, bukan di ITB.