Tuesday, November 22, 2011

Garuda Muda

Halo Blog! Udah lama ga nulis, dan sekarang baru ada kesempatan buat nulis. Oh iya, sekarang ini gue lagi nyoba buat ganti tampilan blog ini agar keliatan lebih modern dan ga terlalu sederhana. So, untuk sementara, gue bakalan pake template dari Blogger yang Dynamic Style. Mungkin bakalan makan waktu lama buat ngebenerin tampilan dari blog ini. Seinget gue sih, terakhir tampilan blog ini berubah, itu pas gue kelas 3 SMP dan baru berubah sekarang disaat gue udah semester 3. Ini pun hanya tampilan sementara.

Doain ya, semoga aja renovasi dari blog ini cepet kelar dan ngebuat blog ini lebih enak dipandang mata. Yaaa.. walaupun gue ga tau berapa banyak orang sih yang baca blog gue ini. Orang yang beneran baca, atau nyasar karena Search Engine Google yang ngereferensi ke blog gue. Masih butuh banyak saran juga nih buat renovasi blog ini. Dan ilmu HTML yang gue punya, udah melayang jauh dari otak gue.

Oh iya, kemarin Tim Nasional U-23 Indonesia bertanding di final SEA Games 2011 melawan Tim Nasional U-23 Malaysia. Ibaratnya final kemarin itu, kayak dejavu. Dejavu diwaktu kita final juga, ngelawan Malaysia juga tapi di ajang yang berbeda yaitu AFF 2010. Indonesia kalah di adu penalti, setelah penendang terakhir Indonesia, Ferdinand Sinaga gagal mengeksekusi penalti. Lalu kapten TimNas Malaysia, Baddrol Bachtiar, yang memang gue akuin skillnya matang banget, tendangan bagus, passing bagus dan kontrol bola yang bagus, berhasil naklukin Kurnia Meiga dan memberikan kemenangan buat TimNas U-23 Malaysia.

Gue juga seorang pemain bola dan gue ngerti kondisi mereka semua. Mereka pasti kelelahan karena jadwal yang padat dan kondisi lapangan yang buruk. 90 menit aja udah lebih dari cukup untuk sebuah partai final yang hanya berselang 2 hari dari semi finalnya, dan ini ditambah dengan perpanjangan waktu dan adu pinalti. Disini, mental bermain banget keseluruh komposisi tim. Baik itu pelatih, pemain bahkan suporter.

Semua tenaga dan usaha sudah diberikan oleh Garuda Muda untuk rakyat Indonesia, hanya dewi fortuna yang masih berpaling dari kita.

Sepak bola itu bukan hanya faktor pemain, pelatih dan wasit. Ada faktor X yang kita semua tidak bisa memperkirakan.

Dan walaupun kita kalah, gue masih cukup terhibur dengan permainan para Garuda Muda yang pantang menyerah. Menurut gue, kalau aja komposisi tim ini engga terganggu dan PSSI berkomitmen meningkatkan prestasi TimNas kita, semua bisa dimulai dari U-23 dan gue yakin kita akan dapat medali emas di SEA Games 2013. Kalau aja di negara ini sepak bola bersih dari politik, pasti bendera kita akan berkibar di sebuah stadion yang menjadi tuan rumah piala dunia. Gue sendiri ga pernah muluk-muluk minta Indonesia untuk juara piala dunia, cukup dengan berpartisipasi aja di putaran final. Walaupun toh nantinya, kita dibantai dengan skor yang besar oleh negara-negara tangguh yang sudah terbiasa masuk piala dunia.

Gue cuma mau bilang, udahlah stop politik di sepak bola. Sepak bola itu punya semua rakyat. Sepak bola itu ga bisa diatur oleh pemerintah. Kita tau semua ulah para politisi yang memanfaatkan para atlit berbakat ini dan sepak bola kita. Kita sudah 20 tahun puasa gelar di olahraga sepak bola, dan kita masih akan menunggu. Menunggu walaupun kita dibodohi oleh orang yang sebangsa dan senegara.

Negara terdekat kita aja sudah bisa memajukan sepakbolanya, kenapa kita tidak? Kalau dilihat dari jumlah penduduk, seharusnya kita yang menjadi penghasil bakat-bakat terbaik di Asia Tenggara. Tapi karena sebuah sistem, sebuah sistem yang bobrok dan terus dipertahankan oleh orang-orang tua yang berkantor di Gelora Bung Karno. Orang-orang yang menganggap diri mereka mengerti sepakbola, melebihi seluruh rakyat Indonesia, sehingga membuat mereka tuli akan suara-suara dari pendukung sepakbola di negara ini.

Ya Allah, semoga semua berubah dan Garuda kembali terbang tinggi di Asia Tenggara. Amin.