Wednesday, April 11, 2012

Catatan Pertama Kepelatihan

Kemarin adalah pertandingan pertama, dengan posisi baru gue, yaitu sebagai pelatih. Emang untuk ITS Futsal Championship tahun ini, gue memutuskan untuk sementara ga main dan lebih ngasih kesempatan untuk temen-temen gue yang lain tampil. Lagian juga gue udah pernah ikut IFC tahun lalu, atau Rektor Cup dulu namanya. Jadi ya ga ada salahnya ngasih kesempatan ke temen-temen gue.

Okay, hasil pertandingan kemarin emang sama sekali engga memuaskan. Jurusan gue, Teknik Informatika atau yang dikenal di ITS sebagai TC (Teknik Computer) dibantai 8 gol tanpa balas sama jurusan Statistika. Sebuah hasil yang jelek buat catatan pertama gue sebagai pelatih.

Menurut gue, kita ga seharusnya kalah di pertandingan kemarin. Statistika bermain biasa aja dan ga ada yang spesial, kecuali memang kualitas individu mereka yang merata. Menurut gue, seharusnya kita bisa ambil kemenangan dari pertandingan kemarin. Ya mungkin skor 2-1 atau 3-2 seharusnya untuk kemenangan kita. Tapi 8-0, itu jadi yang pertama sebesar itu di IFC tahun ini.

Sebagai pelatih, emang kekalahan itu jadi tanggungan gue. Pemain cuma ngelakuin tugasnya aja, yaitu bermain.

Terlalu banyak faktor yang ngebuat permainan TC ga bisa seperti apa yang gue mau. Faktor grogi, indisipliner, ego yang terlalu tinggi dan underestimate lawan mungkin. Grogi, karena rata-rata pemain yang gue bawa adalah pemain yang baru main di IFC. Palingan cuma Aji, Gondes, Riza, Arya dan Widi yang main ditahun sebelumnya. Indisipliner, ini udah jadi masalah dari latihan. Latihan selalu ga pernah fullteam, dan selalu aja ada yang telat. Makanya cukup wajar kalo mereka ga bisa nerapin permainan yang gue mau. Ego, gue selalu ga suka dengan pemain yang ber-ego tinggi dan menganggap dirinya hebat. Ego ngebuat pemain jadi main sendiri, ga percaya temen dan ga masuk ke skema. Underestimate lawan jelas masalah klasik.

Ga tau karena tahun lalu pencapaian TC yang lumayan atau gimana, yang jelas, tahun lalu cuma sejarah. Walaupun menang, kita ga akan diinget kalau ga nampilin permainan bagus yang menghibur atau jadi juara. Tapi kalau kita kalah, orang-orang akan gampang inget karena skor yang mencolok.

Yang gue tau, walaupun gue disini cuma sebagai pelatih, tapi gue bawa nama baik jurusan gue. Dan gue ga mau nama jurusan gue jelek. Tapi gue ga tau gimana para pemain. Ga tau apakah mereka punya tanggung jawab yang sama kayak gue, atau nganggep ajang ini cuma ajang main-main.

Gue ga pernah masalah kita kalah, asalkan permainan kita bagus.