Yap sekarang adalah hari Sabtu, menjelang malam Minggu. Hari yang biasanya diapakai para muda-mudi untuk melepas kerinduan mereka dengan pasangan mereka, berjalan berduaan, bermesraan. Dan seperti biasanya, malam Minggu gue di Surabaya akan dihabiskan bersama teman-teman gue bermain futsal. Ah rutinitas seperti biasa, inilah hidup seorang mahasiswa yang benar-benar jauh dari rumahnya. Ini Surabaya, bukan Bandung yang bisa dicapai dengan mobil hanya dengan 2 jam perjalanan dari Jakarta. Dan ini bukan kota yang kecil seperti Bogor, dimana lo bisa ngelilingin kota hanya sebentar. Ini adalah Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, yang sekarang hidup gue sebagai salah satu warganya diantara jutaan manusia disini beserta kambing dan sapi qurban.
Oh iya sebentar lagi adalah Idul Adha. Sayang sekali gue ga bisa pulang ke Jakarta untuk bisa silaturahmi dengan keluarga. Ga bisa ngerasain keringat gue bercucuran pas lagi ngebakar sate kambing bareng Om Putu. Ga bisa ngerasain perut gue kenyang duluan karena setiap sate yang mateng selalu gue makan satu demi satu. Atau hanya sekedar ngeliat anak-anak kampung di rumah eyang gue begitu antusias melihat darah yang bercucuran dari tenggorakan sapi atau kambing yang dipotong. Sebuah objek foto yang menarik, andaikan gue bisa kembali ke Jakarta, melupakan kesibukan TC ITS yang seabrek-abrek. Ini emang ga pertama kalinya gue akan solat Ied sendiri, dulu pas gue masih SD dan orang tua gue naik haji, gue pernah merasakan seperti ini. Ya, ketika gue sendirian, orang tua gue naik haji dan gue harus kehilangan Datuk (Kakek dalam bahasa Sumatra) gue.
Sekarang gue menambahkan fitur Followers di blog gue, mungkin ini inovasi yang harus dilakukan. Hey, sudah cukup lama blog ini terpendam sendiri dengan penulisnya, sekarang biarkan semua orang bisa merasakan apa yang gue rasakan.
Mungkin malam ini akan bermalam di Lokalisasi Sorrento, Lokalisasi Mahasiswa Galau Sorrento.