Kemarin gue dibangunkan oleh Echa dan Naufal yang tiba2 gedor pintu kamar gue. Masih dengan keadaan ngantuk, gue bukain pintu dan langsung menuju kasur lagi. Gue bingung ngeliat mereka berpakaian lengkap dresscode. Ternyata ada acara di kampus gue dan semua mahasiswa baru harus datang. Karena gue males, gue tetep ga mau walaupun dipaksa sama mereka. Bahkan sampai Farah, Wulan dan Happy turun dari mobil dan ikutan maksa gue, mereka akhirnya menyerah karena emang gue ga mau ikut acara itu. Hey, hari Sabtu dan Minggu adalah waktunya untuk istirahat.
Maaf ya udah ngebuat mereka repot, bahkan sampe hari ini ketika beberapa orang teman gue anak TC ITS 2010 datang untuk kedua kalinya, memohon agar gue datang ke TC, nyulik Blackberry gue, gue tetap ga beranjak dari kostan ini. Gue mau minta maaf buat angkatan gue, bukannya gue egois, hanya gue ga mau diganggu di akhir pekan ini. Terlalu banyak pikiran yang melintas di kepala gue, walaupun kalian ga bisa ngeliatnya bahkan dari ekspresi dan tingkah laku gue. Mungkin bukan jalan gue untuk jadi seseorang di organisasi tersebut. Gue hanya ingin hidup bebas, tanpa harus terikat apa-apa.
Sekarang lagi AFF Suzuki Cup 2010. Permainan Indonesia jadi jauh berbeda dengan yang sebelum-belumnya. Lebih atraktif dan enak dilihat. Timnas Indonesia sudah mengganyang Malaysia dengan skor 5-1 dan kemarin mencukur habis Laos dengan skor 6-0. Semoga aja Selasa nanti ketika melawan Thailand, kita bisa melakukan hal yang sama seperti kemarin-kemarin. Dan semoga kita menjadi juara untuk pertama kalinya.
Seperti yang semangat yang selalu ada di setiap diri orang Indonesia, maju tak gentar timnas Indonesia.
Gue masih kepikiran dengan dia. Update facebook, selalu yang bikin hati gue miris. Emang gue ga pernah bisa ngerubah hidupnya dia menjadi seperti dia magic. Atau seindah dunia magic. Dulu, gue hanya kasih apa yang nyata dari diri gue dan apa yang gue bisa. Ga pernah lebih dan ga pernah kurang. Mungkin gue ga seromantis yang dia harapkan, atau ga pernah memberi perhatian lebih ke dia. Tapi ini aku, aku yang cuma berharap kamu ga nyakitin aku lagi, walaupun seberapa besar amarah kamu ke aku. Iya, luapin amarah kamu ke aku, dan pergi bersenang-senang dengan teman-temanmu tapi jangan pernah buat aku sakit. Semoga bulan Desember ini, penutup tahun 2010 dan penutup rasa sakit ini juga.
Jarak memang kejam, tapi ga cukup ngebuat gue nyerah gitu aja. Gue ga pernah menyerah untuk dia sebelumnya, ga pernah, setidaknya sampai dia berkata "stop, sampai disini." gue selalu berusaha supaya gue dan dia bisa jadi kayak dulu lagi. Gue adalah pemain peran yang handal didepan teman-teman gue. Bisa menutupi kesakitan ini dengan berbagai macam cara, dan tanpa celah. Tapi ketika gue sendirian dikamar, tanpa orang lain, dan ga ada lagi yang harus diperankan oleh gue, maka disitu lah gue kembali galau.
Kenyataan itu pahit, kenyataan itu sangatlah pahit. Dan gue mulai merasa disudutkan kenyataan. Menyerang gue dari berbagai sisi, dan gue ga pernah sanggup untuk ngelawan. Semua yang gue lihat tentang dia adalah tentang keindahan, dan ditambah sekarang, kebahagiaan dia bersama orang lain. Gue ngerasa hidup gue ga seperti yang gue inginkan. Tapi dia ga pernah tahu, dan dia ga akan pernah tahu. Gue menentang sendirian, tanpa kawan, tanpa kawalan.
I'm still here, still like the old me. And I, never can't turn your life magically with love.